Halaman

Selasa, 23 Oktober 2012

Biografi Michael Jackson



Michael Joseph Jackson atau lebih dikenal dengan nama Michael Jackson, lahir di Gary, Indiana, Amerika, 29 Agustus 1958. Selain dikenal sebagai penyanyi R&B, penulis lagu dan juga aktor, Jacko juga menjadi 'icon' break dance dunia yang memiliki gaya dan dandanan khas. Anak ke 7 dari 9 bersaudara,dari pasangan Joseph Walter dan Katherine Esther. Sejak kecil mendapatkan perlakuan dan pelecehan dari sang ayah. tahun 1975 memulai karier musik lewat grup vokal JAKSON 5, dengan empat saudara kandungnya. 1976 jakson 5 berubah nama menjadi The jakson dan membuat enam album.


Perjalanan hidup Jacko yang penuh kontroversial juga membawa dirinya begitu populer. Jacko adalah pria penuh masalah dan berulang kali menghadapi tuntutan pengadilan. Di antaranya tuntutan telah melakukan aktivitas seks menyimpang dengan anak-anak, meski kemudian hal itu tidak terbukti.

Masa Keemasan

Jackson meluncurkan “Thriller” pada 1982, yang menjadi album mengejutkan karena tujuh dari lagunya menduduki sepuluh lagu terpopuler di AS. Album ini terjual 21 juta kopi di AS dan sekurang-kurangnya 27 juta di seluruh dunia. Tahun berikutnya, dia mematenkan gerak tari ala jalan di bulan (moonwalk) saat membawakan lagu “Billie Jean” dalam pentas istimewa NBC. Rekor penjualan album lagu Michael Jackson yang dipercaya mencapai 750 juta kopi, ditambah 13 Anugerah Grammy yang dia terima, menjadikannya sebagai salah seorang entertainer paling sukses sepanjang masa.


Pada 1993, Jackson dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, dimana polisi kemudian menggeledah rumah peristirahatannya “Neverland” di California. Tahun yang sama, Jackson mengumumkan bahwa dia kecanduan obat penenang dan membatalkan tur dunianya dalam rangka mempromosikan albumnya, “Dangerous.” Dia mencapai kesepakatan untuk membayar kompensasi pada 1994 yang dilaporkan bernilai 23 juta dolar AS, kepada keluarga anak korban pelecehan seksual tersebut.


Pada 1994,


Jackson menikahi anak satu-satunya Elvis Presley, Lisa Marie, namun pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada 1996. Jackson menikahi Debbie Rowe di tahun yang sama dan dikaruniai dua anak sebelum kemudian bercerai pada 1999. Ironisnya pasangan ini tidak pernah tinggal bersama.

Jackson mempunyai tiga anak bernama Prince Michael I, Paris Michael dan Prince Michael II, yang terakhir ini dikenalkan kepada publik oleh sang ayah dengan dianggkat dari loteng hingga mendatangkan kritik luas masyarakat.

Kontroversi:

Satu tayangan dokumenter televisi “Living with Michael Jackson” diudarakan pada 2003, yang menyatakan bahwa Jackson masih suka tidur bersama bocah laki-laki dan bahwa ibu dari anak terakhirnya seorang wanita misterius. Jackson kemudian menjawab video dokumenter ini dengan meluncurkan film dokumenter tandingan. Jackson disidangkan pada 2005 dengan tuduhan melecehkan anak laki-laki berusia 13 tahun pada 2003, disamping dituduh bersekongkol menculik anak itu. Penyanyi ini diancam hukuman penjara 20 tahun jika terbukti bersalah.

Peradilan selama empat bulan berakhir pada Juni 2005 dimana dia dibebaskan dari semua dakwaan. Jackson kemudian hidup berpindah-pindah di Bahrain, Irlandia dan Prancis semenjak kasus pelecehan seks itu berakhir.


Jacko bermaksud kembali menggelar konsernya. Rencana comeback ini akan dimulai dengan konser 30 hari di arena O2 London, Inggris. Rencana Jacko untuk menggelar konsernya terpaksa harus kandas. Kamis, 25 Juni 2009, Jacko menghembuskan nafasnya yang terakhir karena serangan jantung yang fatal.

Sebelumnya, Raja Pop ini sempat tak sadarkan diri di mansionnya di kawasan Holmby Hills, Los Angeles. Segera ia dilarikan ke rumah sakit. Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan dan berusaha agar ia tetap hidup. Mereka melakukan berbagai bantuan pernafasan, namun sayangnya Michael tidak beraksi sama sekali. Jacko meninggal di usia ke-50 dengan ditemani para anggota keluarga termasuk ibu dan saudara laki-lakinya yang terus berada di samping tempat tidurnya.

Michael meninggalkan tiga orang anak, Prince Michael (12), Paris (10), dan Prince Michael II (10).


Admin E
»»  READMORE...

Biografi Tom DeLonge


Thomas Matthew "Tom" DeLonge, Jr (lahir 13 Desember 1975) adalah seorang musisi rock Amerika.Dia adalah gitaris dan salah satu dari dua vokalis dari American punk rock band Blink 182 serta gitaris dan vokalis dari alternatif band Angels & Airwaves.Ia juga penyanyi dan memimpin gitaris untuk post-hardcore band Box Car Racer.
Tom DeLonge dibesarkan oleh ibunya,Connie, dan ayahnya, Thomas Sr, di Poway, California.Dia memiliki kakak laki-laki,Shon dan adik perempuan,Kari.Ia bermain gitar untuk pertama kalinya di rumah temannya ketika sore,sambil mendengarkan Bad Religion.DeLonge mendapat gitar pertamanya sewaktu SMA sebagai hadiah ulang tahun ke-15.DeLonge menghabiskan banyak waktu untuk mencoba belajar lagu-lagu Descendents.DeLonge diusir dari Poway High School selama tahun pertamanya (1991) setelah tertangkap minum di sebuah pertandingan basket sekolah.Dia kemudian masuk ke Rancho Bernardo High School untuk sisa tahun SMA-nya.Ketika ia kembali ke Poway High School selama tahun senior, para siswa memilih Homecoming King-nya,meskipun fakta bahwa ia membantah bahkan pada surat suara.DeLonge lulus SMA pada tahun 1993.
Menjadi seorang musisi bukan cita-cita pertamanya."Saya awalnya akan menjadi petugas pemadam kebakaran.Saya ingin mengikuti San Diego Cadet Program",ujar DeLonge.Salah satu upaya musikal pertamanya DeLonge adalah Big Oily Men,sebuah band yang ia adalah member konstan.
Ketika ia mulai menghadiri Rancho Bernardo High School pada awal tahun 1992, ia berteman dengan seorang siswi Anne Hoppus,yang menjadi teman selama musim panas tahun 1992.Ketika DeLonge menyatakan keinginannya untuk berada di sebuah band padanya,Anne memperkenalkan kakaknya Mark Hoppus pada bulan Agustus 1992.Untuk mengesankan DeLonge,Hoppus naik ke puncak lampu jalan di rumah DeLonge.Namun,ia patah kedua pergelangan kaki dalam perjalanan ke bawah,sehingga berada di crutches untuk beberapa minggu ke depan.DeLonge merekrut teman lama Scott Raynor dari hari-harinya di Poway menjadi drummer untuk band baru.Awalnya bernama Duck Tape sampai DeLonge berganti nama band menjadi Blink
Blink merilis berbagai demo di tahun 1993 dan menarik perhatian perusahaan rekaman musik lokal San Diego Cargo,di mana mereka menandatangani kontrak dan merekam album debut Cheshire Cat pada Februari 1994. Band ini diam-diam memperoleh kesuksesan dalam Southern California,seluruh tur 1995 dan 1996 dalam van mereka sendiri.Band ini diancam dengan tindakan hukum oleh Irlandia pop band dari nama yang sama pada tahun 1994,dan untuk menghindari sengketa hukum,band ini ditambahkan "182" di akhir nama mereka yang menjelaskan jarak antara rumah Delonge dan pacarnya,yaitu 182.
Band ini pindah ke Encinitas,California pada tahun 1996,di mana mereka akan merekam album kedua mereka Dude Ranch dengan produser Mark Trombino.Blink 182 merekam album di bawah Cargo Records,tapi menandatangani kontrak dengan MCA pada tahun 1998 dalam rangka untuk menangani peningkata distribusi. Album ini dirilis pada tahun 1997 dan relatif sukses secara komersial,menjual 1,5 juta kopi di seluruh dunia. Single "Dammit" mendapatkan charts yang baik pada AS modern rock,dan band ini menerima gelar kecil kesuksesan mainstream
Hoppus dan DeLonge mengeluarkan Raynor dari band ketika tur AS pada tahun 1998 setelah masalah minum menjadi terlalu umum.Hoppus dan DeLonge mengajak drummer Travis Barker dari  The Aquabats untuk mengisi Raynor untuk sisa tur.Dan, setelah terkesan dengan Barker,mereka  memintanya untuk bergabung dengan band.
Band ini merilis album terobosan mereka Enema of the State pada bulan Juni 1999 untuk sukses komersial, didorong oleh single sukses "What's My Age Again","All tha Small Things",dan "Adam's Song".Setelah merilis album live Mark , Tom, dan Travis Show (The Enema Strikes Back!) pada bulan November 2000, band ini masuk studio dan merekam album studio keempat mereka Take Off Your Pants and Jackets,dirilis pada bulan Juni 2001.Album ini melanjutkan kesuksesan komersial band dan popularitas.
Setelah perform dengan Box Car Racer tahun 2002, DeLonge dan Barker kembali bergabung dengan band untuk merekam eponymous kelima album studio mereka,dirilis pada bulan November 2003.Album ini melanjutkan sukses album sebelumnya komersial yang telah mengalami,serta menjadi kritis diakui: Blink 182  lebih "dewasa"dari terlihat di masa lalu,dengan menanamkan unsur-unsur percobaan yang  biasanya pop punk, terinspirasi oleh perubahan gaya hidup (anggota band semua menjadi ayah sebelum album ini dirilis) dan proyek sampingan ( Box Car Racer dan Transplantasi ).
Ketegangan muncul antara anggota band.DeLonge menyatakan keinginannya untuk membatalkan tur dan menangguhkan setengah tahun dari tur di akhir 2004,dan band ini secara resmi mengumumkan "istirahat" pada Februari 2005.DeLonge membentuk Angels & Airwaves sementara Hoppus dan Barker terus bermain musik bersama-sama di "+44".
Box Car Racer (2002-2003)
Box Car Racer adalah proyek sampingan dari dua anggota band Blink 182,yaitu gitaris Tom DeLonge dan drummer Travis Barker.DeLonge membentuk Box Car Racer untuk bereksperimen dengan ide-ide dan catatan dia merasa tidak "Blink-friendly",bersama dengan Travis Barker.David Kennedy dari Hazen Street ikut melengkapi band dan sebuah album self-titled di rekam.Walaupun Tom menangani tugas bass,band menyewa teman Kennedy Anthony Celestino untuk tur.Para tamu di album termasuk Mark Hoppus dari Blink 182 pada lagu "Elevator",dan Tim Armstrong dari Rancid.Tim Armstrong vokal dengan Tom dalam lagu "Cat Like Thief".Box Car Racer bubar pada tahun 2003 setelah DeLonge Dan Barker kembali ke studio dengan Mark Hoppus untuk memulai rekaman album baru mereka Blink 182.
Angels & Airwaves (2005-sekarang)
Tom DeLonge adalah vokalis dan gitaris utama untuk Angels & Airwaves, sering di kenal sebagai AVA (Dinamai setelah anaknya, Ava).Anggota-anggota lain di band ini termasuk teman SMA, mantan gitaris Hazen Street dan gitaris Box Car Racer David Kennedy; pada drum Rocket mantan dari Crypt dan drummer The Offspring Atom Willard, dan mantan bass 30 Seconds to Mars Matt Wachter.AVA dipengaruhi oleh sejumlah band seperti U2,Pink Floyd,dan The Cure.Mereka merilis album debut mereka We Don't Need To Whisper pada 20 Mei 2006.Pada tanggal 23 April 2007,diumumkan bahwa Ryan Sinn tidak akan bermain di konser Free Earth Day di kampus MIT karena kesulitan dalam band.Ia kemudian digantikan dengan mantan bassis 30 Seconds to Mars Matt Wachter.Album kedua full-length yang berjudul I-Empire debut di Billboard 200 Chart di No 9 dan terjual 66.000 kopi dalam minggu pertama.
Pada tanggal 21 Juni 2008,DeLonge meluncurkan Modlife,situs jaringan sosial dan sistem operasi online untuk musisi,blogger dan bisnis.Tujunnya adalah untuk "memperbaiki" industri musik.Band ini kemudian merilis sebuah film dokumenter yang melibatkan musik mereka, berjudul Start the Machine.
"LOVE" adalah album studio ketiga oleh Angels & Airwaves, yang secara resmi dirilis secara gratis di seluruh dunia pada tanggal 14 Februari 2010 setelah tertunda pada Natal 2009.Album ini telah didownload lebih dari 500.000 kali dalam 48 jam pertama peluncurannya.Sebuah film,berdasarkan album LOVE, juga sedang diproduksi oleh band.Delonge dinyatakan pada Modlife bahwa mungkin ada kemungkinan Fall 2010 rilis film di The Sundance Film Festival.Film ini juga akan disebut LOVE.
Pada tanggal 14 Juli 2010, Tom mengumumkan secara pribadi Modlife update modcam bahwa band ini akan merilis album keempat mereka yang berjudul LOVE : Part II mendatang,bersama dengan film LOVE di musim semi 2011.Album ini ditentukan untuk rilis awal Maret 2011.
Peralatan Musik
Fender Guitars bekerja sama dengan DeLonge untuk menciptakan Tom DeLonge Stratocaster (gitar signature) yang terdiri dari badan alder yang kokoh dilengkapi dengan Seymour Duncan Invader Bridge pickup tunggal. Hal itu dikendalikan oleh tombol volume tunggal menambah desain sederhana.Pada awalnya Stratocaster itu dilengkapi dengan sistem tremolo 2-Point Amerika dan kemudian digantikan oleh sebuah hardtail bridge.neck itu terbuat dari maple solid dengan fretboard rosewood, meskipun ada beberapa kebiasaan Stratocaster yang dilengkapi dengan fretboards maple.Neck 1970's "CBS" headstock termasuk besar.
Pada tahun 2002, tur sementara dengan Box Car Racer,Tom mulai bekerja sama dengan Gibson untuk menciptakan model baru Signature.Ia mulai dengan menggunakan standar Gibson ES-335 dengan semua tapi tombol bridge volume dihapus, dan bridge pick-up diganti dengan Seymour Duncan Invader bridge pick-up. Gitar ini akhirnya ditutupi dengan stiker yang berbeda,termasuk stiker band dan stiker pakaian dari Atticus, Macbeth Footwear dan Famous Stars and Straps.Gitar ini dapat dilihat di foto live Box Car Racer dan dalam video studio untuk Album Untitled.Dalam salah satu video,sebuah prototipe untuk tanda tangannya terlihat bahwa mencakup garis oranye bukannya krim dengan headstock oranye pencocokan dan tombol volume logam.Pada tahun 2003,model Gibson dirilis Tom DeLonge Signature ES-333,yang hanya tersedia sejak rilis di Brown dan Cream, dengan Natural neck dan headstock.Seiring dengan Gibson signature,Tom juga menggunakan Fender Jaguar ketika live,seperti yang terlihat dalam sesi AOL dengan lagu "Obvious".Tom DeLonge Signature dimulai dengan desain tubuh klasik Gibson semi-hollow dan kemudian meluas ke punk rock dengan pickup yang overwound 'Dirty Fingers' humbucking.Ini tebal,nada terdistorsi adalah suara  tangan DeLonge Blink-182's band.Pada album Angels & Airwaves,We Don't Need To Whisper dan I-Empire Tom telah menggunakan Gibson ES-333 untuk semua live.Namun,ia memiliki sejumlah gitar tur, yang telah dibuat dalam beberapa kombinasi warna yang berbeda, termasuk matte hitam dengan garis racing hitam, alam dengan garis racing hitam dan putih dengan garis racing hitam. Karena Blink 182 reuni,ia telah terlihat menggunakan gitar aslinya coklat dan krim (yang kini telah di semprot sebuah 'logo smiley' Blink 182-dicat ke tubuh),gitar alami dan hitam (yang kini telah disalahgunakan dengan luka bakar,luka,dan stiker), dan sebuah gitar hitam dan putih baru (yang dibuat oleh Baratto), yang merupakan versi Baritone kebiasaan standar gitar signature-nya, dibuat untuk memainkan lagu "Obvious" dan lagu-lagu lainnya.Epiphone memiliki sejak keluar dengan versi biaya yang lebih rendah dari gitar Tom DeLonge,diproduksi di luar negeri,tapi pas dengan Dirty Fingers sama humbucker .
Dari sangat awal dalam karier Blink,Tom telah menggunakan Mesa Boogie Triple Rectifier amp head dan Marshall JCM 900 amp head bersama dengan Mesa Boogie dan Marshall cabs untuk live.Ketika karirnya maju,Tom mulai menggunakan intricate rack system bersama dengan tiga pencocokan 4x12 dan tiga 2x12 Mesa Boogie cabs.Rack system masih memanfaatkan Mesa Boogie Triple Rectifier amp head,tetapi juga termasuk Mesa Boogie 2:90 power amp dan preamp Triaxis,Marshall EL34 power amp dan JMP-1 preamp dan Voodoo Labs GCX Audio Switcher,semuanya dikontrol melalui footswitch Custom Audio Electronics midi (Rak menghentikan penggunaan kepala JCM 900 Marshall amp).Rack system juga termasuk Furman power conditioner dan unit Shure nirkabel.
Untuk Angels and Airwaves,Tom memanfaatkan rack system yang sama minus Mesa Boogie Triple Rectifier tetapi juga termasuk TC Electronic G-Force efek unit serta dua Palmer PGA-04 simulator amp (satu untuk preamp Triaxis dan satu untuk preamp JMP-1).
Untuk Blink-182, Tom sekarang menggunakan dua Fender '65 Twin Reverb Amps untuk membersihkan dan dua VOX AC30H2 Amps untuk distorsi.Untuk Angels and Airwaves,dia menggunakan ampli yang sama tetapi hanya satu dari masing-masing,sedangkan yang kedua gitaris David Kennedy menggunakan dua lainnya.
Tom telah mulai menggunakan sebuah rig synth dan osilator untuk live, selama Angels and Airwaves LOVE Tour. rig synth-nya, bersama dengan efek rig gitarnya, kini dibangun menjadi sebuah custom tower rack system,di atas panggung.Tom juga sekarang menggunakan sistem yang sama untuk Blink 182,dan memainkan / sampel sebagian besar synth dan efek untuk lagu-lagu live mereka.
Kehidupan Pribadi
Tom Delonge dan Jennifer Delonge menikah Mei 2001.Saat ini dia tinggal bersama istrinya Jen, anak perempuan Ava Elizabeth (lahir 15 Juli 2002) dan anak laki-laki Jonas Rocket (lahir pada tanggal 16 Agustus 2006), Jerman Sheperd Grey, dan Labrador Retriever Chloe di Rancho Sante Fe California,. Dia adalah pemilik Macbeth Footwear , yang didirikan dengan Mark Hoppus (yang sejak menjual saham di perusahaan). DeLonge telah menjual saham di Atticus Clothing,yang didirikan bersama dengan Mark Hoppus dan teman yang lain.


Admin E
»»  READMORE...

Biografi Jimi Hendrix


Johnny Allen Hendricks atau Jimi Hendrix lahir di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November 1942, Ia putra sulung pasangan Alex Hendricks yang Afro-Amerika Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Nama itu merupakan pemberian ibunya, yang kemudian diubah oleh sang ayah menjadi James Marshall Hendricks pada saat Hendrix kecil berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya kemudian berpisah saat Jimi berumur tiga tahun. Ayahnya Alex yang bekerja sebagai tukang sapu, menghidupi keluarganya dengan susah payah.

Jimi kecil pun sering membantu ayahnya menyapu, dan dengan sapu itulah ia pertama kali bergaya bak seorang gitaris. Ia sering menirukan gaya duckwalk khas Chuck Berry. Sang ayah ternyata sering memperhatikan sikap puteranya. Pada 1952, saat Jimi berusia 10 tahun, sang ibu wafat. Hal ini membuat Jimi sangat terpukul dan menjadi anak yang pemurung. Alex sebagai seorang penganut agama yang taat, mengajarinya untuk tabah. Ia sering mengajak Jimi ke gereja dan ikut dalam paduan suara. Tetapi itu rupanya belum cukup untuk menghibur Jimi.

Karena kasihan melihat Jimi yang tak kunjung berhenti bersedih, ayahnya membelikan Jimi sebuah gitar akustik sebagai hadiah ulang tahun ke-12. Gitar itu dibeli dari seorang kawan ayahnya itu seharga 5 dollar. Gitar itu kemudian dibalik susunan senarnya oleh Jimi yang kidal, sehingga ia dapat memainkan gitarnya dengan tangan kiri memetik senar, sedangkan yang kanan menari di atas fretboard. Dengan bermain gitar, Jimi mulai dapat melupakan kepedihan ditinggal ibunya. Apalagi tiga bulan kemudian, Jimi dibelikan lagi sebuah gitar listrik Supro Ozark 160S oleh Alex. Eksplorasi musiknya pun menjadi lebih luas dengan gitar tersebut dan Jimi membentuk bandnya yang pertama Velvetone.

Sepanjang masa remaja itulah Jimi terus berlatih memainkan gitar. Ia sempat dikeluarkan dari sekolahnya Garfield High School gara-gara kebandelannya mengganggu para ceweq. Setelah putus sekolah, ia malah bisa lebih konsen membantu sang ayah. Dan tentunya ia juga lebih banyak mempunyai waktu untuk mengulik gitar. Jimi punya kegemaran mendengarkan album milik musisi blues beken seperti B.B. King, Elmore James dan Muddy Waters, ataupun para rock n' roller seperti Chuck Berry dan Eddie Cochran. Lagu 'Rock And Roll Music' dari Chuck Berry termasuk lagu yang paling sering dibawakan Hendrix. Bahkan kemudian B.B. King memberi penghormatan kepadanya dengan mengabadikan nama ibu Hendrix, Lucille pada gitar Gibsonnya.

Jimi mulai berkarir di musik tahun 1960, saat ia menjadi anggota sebuah band bernama Rocking Kings dan mulai sering manggung di tempat konser seputar Seattle. Walaupun sudah mulai menarik perhatian para pencinta musik, ia tampaknya belum bisa menunjukkan totalitasnya karena setahun kemudian ia malah kena wajib militer dan bergabung dengan angkatan darat di Fort Ord, California. Kemudian ia ditempatkan di 101st Airborne Paratroopers di Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. Saat inilah ia bertemu dengan Billy Cox, seorang pemain bass berkulit hitam yang cukup disegani di kalangan musisi blues pada saat itu. Mereka sempat bermain di dalam band angkatan.


Dikarenakan cedera pergelangan kaki saat penerjunan yang ke- 26 kalinya, Hendrix kemudian diminta meninggalkan angkatan. Hikmah dari kejadian ini ---seperti kemudian dikemukakan Hendrix --- adalah ia jadi tidak perlu ikut dalam perang Vietnam yang meletus beberapa tahun kemudian. Saat itulah ia kembali bergabung dengan bekas teman-teman bandnya dan membentuk Bob Fisher & The Barnevilles. Mereka kemudian menjadi band pembuka untuk beberapa musisi untuk tour Amerika sebelum Hendrix kemudian pindah ke Vancouver, Kanada.

Tahun 1963, Hendrix pindah lagi ke Tennessee, dan di kampungnya Elvis Presley ini, ia bermain dengan sederet nama top waktu itu seperti Little Richard, Hank Ballard dan The Supremes. Ia juga ikutan di dua single-nya Lonnie Youngblood. Sayang, ia tidak sempat membuat kerja sama dengan Elvis. Tetapi ia sering menampilkan hit dari sang raja itu, yaitu 'Hound Dog' dan bahkan sempat pula merekamnya. Tentunya dengan versinya sendiri yang penuh teriakan dan geraman terutama di bagian chorus-nya.

Merasa kurang bisa mengembangkan karirnya, Hendrix pindah lagi dan kali ini ke New York. Di kota Big Apple itu, ia bermain bersama dengan Isley Brothers, sepanjang tahun 1964, termasuk untuk rekamannya di studio. Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi soul Curtis Knight. Knight kemudian menulis lagu 'Ballad Of Jimi' yang ditulisnya pada 1965, setelah Jimi berkata padanya bahwa ia (Jimi) akan mati lima tahun lagi. Tahun itu juga Hendrix menjadi anggota band pendamping Little Richard dan sering berkeliling di panggung- panggung seputar New York, salah satunya adalah Paramount Theater.

Sebagai musisi pendukung, tentu saja Hendrix kurang dapat mengekspos kemampuannya bermain gitar secara maksimal. Bahkan Little Richard pernah menyuruhnya melepas pakaiannya yang dinilai terlalu mencolok. Dan menggantinya dengan pakaian yang sudah dipersiapkan bagi musisi pengiring. Menjadi orang kedua tentunya bukanlah harapan Hendrix. Tidak bisa menonjolkan diri dan dengan bayaran kecil membuatnya tertekan. Suatu ketika ia berjalan-jalan bersama pacarnya Jeannette Jacobs, ia menunjuk pada baju-baju bagus di etalase sebuah toko. Ia bilang pada Jeannette, ”Jika saya terkenal nanti, saya akan belikan kamu baju seperti itu.” Jeannette tersenyum, tidak yakin hal itu akan jadi kenyataan. Karena saat itu Jimi sendiri hanya memiliki dua potong kemeja, dua celana dan sepasang sepatu butut.

Pada tahun berikutnya 1966, Hendrix mulai menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia membangun bandnya sendiri, Jimmy James & The Blue Flames. Saat main di Café Wha! di Greenwich Village, New York pada bulan Juni, penampilannya dikagumi oleh Linda Keith. Linda yang pacar gitaris Rolling Stones, Keith Richards itu, tak lama kemudian mempertemukannya dengan bassis grup Inggris The Animals, Chas Chandler. Chandler pula yang mengusulkan mengganti nama Hendricks menjadi Hendrix. Ia kemudian mengajak Hendrix mengembangkan karir di London.

Ke Inggris? Tempat para jawara gitar itu? Hendrix sempat ragu. Selain Keith Richards, di Inggris bercokol para gitaris hebat seperti George Harrison (The Beatles), Pete Townsend (The Who) dan tiga gitaris jebolan Yardbirds: Jimmy Page (Led Zeppelin), Jeff Beck dan Eric Clapton (Cream). Hendrix minder untuk bertemu dengan Richards dan yang lainnya. Tetapi bilang pada Chandler ia ingin juga bertemu dengan Clapton. “Tidak ada masalah dengan Richards,” kata Chandler. “Pacarnya sendiri yang merekomendasi kamu,” tambahnya. “Dan jika Clapton mendengarkan permainan kamu, maka dialah yang ingin bertemu kamu.” Chandler meyakinkan Hendrix. Dan walaupun membutuhkan waktu lima minggu untuk berpikir, ia pun akhirnya setuju. Maka, setelah mengurus berbagai macam keperluan, berangkatlah keduanya ke London.


Setiba di London pada 24 September 1966, Hendrix yang sebenarnya masih ragu, diajak Chandler ke kafenya Zoot Money. Di kafe yang merupakan tempat nongkrong para musisi itu, Hendrix sempat ber-jam session dengan pemusik setempat. Akhirnya --- setelah bermain sekitar dua jam --- Hendrix menemukan kepercayaan dirinya dan merasa akan cocok berkarir di Inggris. Chandler kemudian mengajak Hendrix berkeliling dari tempat satu ke tempat lainnya. Ia yang cukup ngetop bersama The Animals, banyak kenal dengan para musisi dan pemilik klab. Hal ini banyak membantu Jimi mendapatkan kesempatan untuk manggung. Di klab Blaises tempat Hendrix bermain, ia dilihat oleh Johnny Hallyday yang saat itu merupakan


penyanyi top di Perancis. Ia kemudian bernegosiasi dengan Chandler membicarakan kemungkinan kerja sama. Akhirnya diperoleh kesepakatan yaitu, Hendrix akan membuka konser Johnny. Tetapi Hendrix merasa harus memiliki band sendiri.

Di London, Chandler lalu mencarikan Hendrix dua 'pengawal' tangguh untuk posisi drums dan bass. Ia mendengar bahwa penggebuk drum Mitch Mitchell (lahir John Mitchell, 9 Juni 1947) keluar dari Georgie Fame's Blue Flames. Maka direkrutlah Mitchell mengisi posisi tersebut. Tinggal posisi pembetot bass yang masih lowong. Saat itulah, Noel Redding (lahir David Redding, 25 Desember 1945) yang mengikuti audisi untuk jadi gitaris The Animals, ditawari jadi pemain bass bersama Hendrix. Karena posisi gitaris dalam The Animals sudah terisi, dan menyadari persaingan sebagai pemain gitar terlalu ketat, ia setuju untuk jadi pemain bass dan menerima tawaran tersebut.

Mitchell merupakan seorang aktor cilik untuk iklan TV, sebelum memutuskan menjadi musisi pada saat remaja. Ia sangat menyukai permainan drum dari Buddy Rich dan Gene Kruppa. Sedangkan Redding yang jebolan sekolah seni, pernah bermain dengan Modern Jazz Group dan Loving Kind. Pada September inilah Hendrix sebenarnya baru ikutan mengubah namanya dari Jimmy menjadi lebih sederhana, Jimi.

Mereka bertiga membuat band Jimi Hendrix Experience yang kemudian melegenda. Itu terjadi pada Oktober 1966. Saat di mana karir Hendrix yang sesungguhnya baru dimulai. Penampilan pertama mereka adalah ketika menjadi band pembuka dari penyanyi Perancis Johnny Hallyday yang manggung di Paris Olympia pada tanggal 18 bulan yang sama. Tetapi demi penampilannya di Paris, Hendrix membutuhkan peralatan yang lebih hebat. Ia memerlukan ampli yang lebih besar dengan daya lebih kuat. Maka, Chandler pun menjual dua buah bass-nya --- Fender Precision dan Gibson EB ---untuk membeli Marshall Supro yang kemudian menjadi trademark-nya Hendrix.

Sebulan kemudian mereka --- untuk pertama kali sejak bertrio --- masuk studio. Mereka merekam lagu 'Stone Free' ciptaan Hendrix dan 'Hey Joe' karya Billy Roberts dan pernah dinyanyikan oleh Tim Rose. Kedua lagu tersebut digarap di De Lane Lea Studio, London. Sayang ketika itu mereka masih sepi tawaran manggung. Sedangkan mereka harus membiayai hidup dan sewa studio. Sekali lagi Chandler harus merelakan koleksi bass-nya. Kali ini sebuah Fender Jazz Bass dan sebuah Fender Precision dilego. Ia pun bertekad, pengorbanan ini harus menghasilkan sesuatu yang hebat di kemudian hari.

Harapan itu sedikit demi sedikit mulai terwujud. Pada November mereka bermain selama empat hari di Big Apple Club, Munich, Jerman. Mendapat bayaran 300 pounds, mereka mulai bisa membiayai hidup. Dan Chandler terus berusaha agar Jimi Hendrix Experience bisa lebih diliput oleh pers. Hendrix cs. mendapat kesempatan jumpa pers pertama pada tanggal 25 bulan itu juga. Bertempat di klab Bag O' Nails, London, mereka menampilkan repertoar yang biasa mereka bawakan. Termasuk tentu saja 'Hey Joe' dan 'Stonefree'. Kalangan pers menanggapi positif penampilan mereka.


Memasuki Desember, Hendrix menandatangani kontrak empat tahun dengan Yameta Company, suatu perusahaan manajemen artis. Akhirnya single pertama 'Hey Joe' dirilis oleh Polydor setelah sebelumnya ditolak oleh Decca. Mereka bertiga lalu tampil di acara TV untuk pertama kalinya di penghujung tahun 1966 itu. Sayang pada malam Tahun Baru 1967, mereka tidak mendapat tawaran panggung. Untungnya, Redding mempunyai gagasan bagus. Ia mengajak Hendrix dan Mitchell bermain di kampung halamannya, Folkestone, sebuah kota kecil dekat London. Dan ia yang memiliki banyak kerabat di kota itu tanpa banyak kesulitan mendapatkan job.

Mereka berangkat naik kereta di dalam cuaca dingin. Tetapi hal itu tidak membekukan semangat mereka tampil di kafe Tofts. Apalagi orangtua Noel juga menyediakan tempat menginap bagi mereka plus sang manajer. Penampilan mereka di kafe Tofts itu paling tidak cukup untuk menghibur diri mereka sendiri. Memasuki Januari 1967 keadaan sudah mulai membaik. Walaupun sempat 'terpaksa' bermain di klab-klab kecil seperti Ram Jam dan Ricky Tick, mereka ma-sih sering mendapat kesempatan tampil di Scotch of St.Thomas dan 7 ½ Club. Bahkan kadang di klab yang terletak di White Horse Street, Mayfair, London itu, penampilannya ditonton oleh musisi terkenal seperti Paul McCartney, Pete Townsend dan Mick Jagger.

Bintang-bintang top itu ternyata menyukainya. Mereka sering bilang pada pers, bahwa mereka kagum pada penampilan Hendrix. Dan hal itu tentunya merupakan keuntungan publikasi yang besar bagi Hendrix dan dua sohibnya. Karena kala itu, penyataan dari para personel The Beatles, The Who dan Rolling Stones merupakan 'santapan wajib' yang harus diyakini oleh para pencinta musik di seluruh dunia. Akhir bulan itu, Jimi Hendrix Experience tampil di Saville Theater, London sebagai grup pembuka The Who. Kesempatan ini diperoleh juga atas permintaan Townsend. Tentu saja hal ini tidak disia-siakan. Dan Hendrix pun membuktikan bahwa mereka memang patut untuk diperhitungkan.

Pete Townsend yang kala itu merupakan gitaris dengan aksi panggung yang hebat, malam itu mendapat 'saingan berat'. Tahu bahwa Townsend akan melakukan atraksi khasnya seperti memutar gitar di udara, Hendrix melakukan atraksi yang lebih hebat. Tetap dengan cirinya seperti memetik senar pakai gigi, menggesekkan senar ke punggung atau menendang-nendang gitar. Tapi kali ini dengan gaya lebih agresif. Pada bulan Februari, single 'Hey Joe' mendaki di nomor enam pada chart Inggris. Hendrix pun semakin terkenal dengan gayanya yang liar.

Pers juga sering mengekspos hal tersebut. Sementara itu mereka bertiga masuk studio lagi untuk menyelesaikan penggarapan album penuh. Album itu dikerjakan di Olympic Studios, Barnes, London. Sepanjang bulan Maret tahun itu, mereka mengadakan pertunjukan keliling Eropa. Dimula di Twenty Club di Mouscron, Belgia dan 20 Club, Lille, Perancis lalu dilanjutkan ke klab legendaris yang juga melahirkan Beatles, Star Club di Hamburg, Jerman.

Balik ke Inggris, Jimi Hendrix Experience tampil pada acara “Top Of The Pops”di BBC1-TV. Saat tour kelling Inggris itu, mereka sempat sepanggung dengan Cat Steven, Walker Brothers dan Engelbert Humperdinck. Gaya agresif Jimi sempat membuatnya celaka. Waktu ia membakar gitarnya, tangannya ikutan terbakar. Ia pun dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian lain yang tidak mengenakkan adalah ketika mereka habis bermain di New Century Hall, Manchester. Mereka menjadi korban salah sasaran dari oknum polisi setempat yang sedang razia anak di bawah umur. Ketika mau masuk ke dalam sebuah klab, mereka ditolak. Noel dan Mitch sempat ditarik polisi, mereka melawan dan mendapat beberapa pukulan. Jimi terhindar dari perlakuan tersebut karena memperlihatkan paspor Amerika. Untunglah keadaan bisa diatasi karena turun tangan sang manajer.

Tidak berapa lama Hendrix sembuh dari luka bakarnya pada bulan Mei, single 'Purple Haze' dilepas ke pasar. Sempat menduduki tangga ketiga pada chart, single tersebut segera disusul oleh album pertamanya, Are You Experienced? Album ini segera menyita perhatian pencinta musik dunia dan nangkring di posisi kedua pada chart selama 33 minggu. Jimi Hendrix Experience mengadakan tour Eropa dimulai di Neue Welt, Berlin, Jerman. Walaupun sempat kaget terhadap respon penonton Jerman yang kalem, mereka terkesan dengan pengetahuan publik Jerman tentang mereka. Dan tour pun berlanjut ke Denmark, Belanda, Perancis dan negara-negara Skandinavia.

Setelah masa awal dengan irama blues yang kental --seperti Satisfaction karya Stones yang pada prinsipnya adalah blues, kata Keith Richard-- berkembanglah musik rock yang memadukan musik dan seni pertunjukan. Aliran diawali dengan seniman pop dunia, Andy Warhol, yang berkolaborasi dengan The Velvet Underground. Dan yang sering disebut puncak dalam masa ini --yang juga dikenal sebagai art rock-- adalah The Wall karya Pink Floyd, berupa pertunjukan teater rock. Jimi Hendrix kemudian meninggal di London, Inggris, 18 September 1970 pada umur 27 tahun.


Admin E
»»  READMORE...

Biografi band metallica



Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.

Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York. Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.


Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire. September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27


September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton. Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum. Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Robert Trujillo (bass). Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff Burton (bass) dan Jason Newsted (bass).


Pada tanggal 10 Agustus 2008 Metallica akhirnya telah menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke sembilan "Death Magnetic" yang akan diluncurkan pada tanggal 12 September 2008 di seluruh dunia. Album tersebut diproduseri oleh "Rick Rubin" dan proses rekaman dilakukan di Sound City Studios, Shangri La Studios dan di studio Metallica sendiri.
Single dan video klip pertama mereka "The Day That Never Comes" akan dirilis akhir bulan ini. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam game "Guitar Hero III" pada hari saat peluncuran album "Death Magnetic" tersebut.


Admin I
»»  READMORE...

Biografi Band Queen



Queen adalah heavy metal band yang didirikan pada tahun 1971 setelah gitaris Brian May dan drummer Roger Taylor, yang ketika itu merupakan anggota band yang berlainan, memutuskan bergabung dengan vokalis dan pemain piano Freddie Mercury. Kemudian beberapa waktu berikutnya bassist John Deacon bergabung dengan mereka dan pada tahun 1972 mereka menandatangani kontrak dengan EMI Records. Single pertama mereka "Keep Yourself Alive" dirilis tak lama setelah itu, tapi tidak laku dengan baik. Kemudian Queen album perdana mereka keluar tahun '73 dengan mengkombinasikan hard rock glam falam albumnya.

Ketika sampai tahun 1974 band mereka menjadi besar dengan album ketiga Sheer Heart Attack. Album merka menjadi nomor dua di Inggris dan album single "Killer Queen" menjadi band yang paling nge-Hit di US. Mereka juga mulai membuat nama untuk diri mereka sendiri, terutama Mercury yang dari awal selalu berpakaian satin dan ketika tampil di panggung ia selalu penuh atraktif dan penampilanya dipanggung layaknya seperti pentas drama.

A Night At The Opera adalah salah satu album yang dirilis pada tahun 1975 yang membuat mereka menjadi superstar. Album ini menempati posisi nomor lima di AS, dan di Britania menempati posisi nomor satu dan berada di posisi tersebut selama sembilan minggu. Album tersebut memiliki sebuah single yang memiliki komposisi musik layaknya opera dengan durasi single tujuh menit yaitu "Bohemian Rhapsody", sebuah opera mini yang ditulis oleh Mercury. Itu adalah sebuah lagu rock opera yang benar-benar terdengar seperti opera, bahkan dipadukan dengan khas dentingan gitar ala hevy metal. Dengan banyak vocal yang mendayu, pukulan drum yang keras, mellow piano, sehingga menjadikan lagu yang yang paling disukai bagi fans mereka. Tapi A Night At The Opera juga memiliki lagu-lagu hebat lainnya dan semua anggota band membantu menuliskan beberapa di antaranya termasuk Diakon's "Your My Best Friend", yang sempurna untuk Merkurius suara, dan Taylor's heavy metal lead vokal, drum yang berdebar-debar "I'm in Love With My Car".

Album berikutnya, A Day At The Races, dirilis pada tahun 1976 yang meledak dengan single, "Somebody To Love". Kemudian album berikutnya dirilis pada tahun '77 yaitu album News of the World dengan double single berjudul "We Will Rock You" menjadikanya menempati top ten tangga lagu, ditulis oleh Mei, dan Mercury "We Are The Champion". "Champions" adalah lagu yang cukup banyak membawa pesan dan sampai sekarang masih digunakan sebagai lagu kebangsaan untuk juara tim olahraga di seluruh dunia. Pada tahun 1978, Queen menjadi lebih sukses dengan merilis album Jazz yang satu lagi memiliki double A hit single, "Fat Bottomed Girls" dan "Bicycle Race".

Queen berada di puncak popularitas mereka saat mereka memasuki dekade 80-an. Album The Game dirilis di awal tahun 1980. Album ini berisi empat lagu hit di US yaitu, "Crazy Little Thing Called Love," an Elvis like song, dan yang terdengar agak disko " Another One Bites the Dust " dan "Play the Game". Lagu "Save Me" juga salah satu single dari albu tersebut yang meledak di Inggris. Apa pun alasannya, ini akan menjadi yang terakhir album Queen besar sesungguhnya di Amerika Serikat dan sebagai tahun delapan puluhan mereka tampaknya terus memudar di sana. Tapi kembali ke rumah di Inggris akan hal-hal yang masih kuat. "Under Pressure", yang direkam dengan David Bowie menjadi nomor satu di Britania pada tahun 1981 dan di tahun '84 mereka menjadi nomor dua di tangga lagu Inggris dengan "Radio Gaga". Kemudian mereka memainkan pertunjukan besar pada konser Live Aid benefit concert pada tahun 1985. Pada '86, A Kind of Magic terjual habis di Inggris dan seluruh Eropa, tapi gagal terjual sama sekali di Amerika Serikat. Nasib yang sama akan terjadi hingga 1989, The Miracle. 1991's sedikit lebih baik di AS, memuncak di nomor 30.

Namun pada awal 1991, band sudah mendekati akhir karirnya. Mercury sakit parah mengidap AIDS, meskipun para penggemarnya tidak mengetahui pada awalnya. Kemudian pada akhir tahun berita tersebut mulai meluas tentang kesehatan Mercury dan pada tanggal 22 November, ia mengeluarkan pernyataan yang membenarkan dia mengidap AIDS. Ia meninggal hanya pada dua hari kemudian. Anggota Queen yang masih hidup dan teman-temannya melakukan satu pementasan Queen terakhir. Itu diselenggarakan di Stadion Wembley London pada 20 Mei 1992 dan televisi di seluruh dunia. Menampilkan tamu seperti seniman Bowie, Elton John, George Michael, Annie Lennox, Def Leppard dan Guns N 'Roses, konser raised millions for the Mercury Phoenix Trust, yang didirikan untuk kesadaran AIDS. Juga pada saat ini lagu "Bohemian Rhapsody" dikeluarkan kembali untuk mengumpulkan dana sebagai proyek-proyek penelitian AIDS, dan melambung ke puncak tangga lagu Inggris. Lagu juga naik menjadi nomor 2 di US setelah ditampilkan dalam film Wayne's World.


Admin D
»»  READMORE...

Biografi 'Warkop D.K.I'



Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).

Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.

Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMP IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personil gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personil Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personil mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Dari semua personil Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.
[sunting] Era film

Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personil Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
[sunting] Era televisi

Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama walaupun Kasino tutup usia di tahun 1997. Setelah Dono juga meninggal di tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
[sunting] Proses kreatif

Kelebihan Warkop dibandingkan grup lawak lain, adalah tingkat kesadaran intelektualitas para anggotanya. Karena sebagian besar adalah mahasiswa (yang kemudian beberapa menjadi sarjana), maka mereka sadar betul akan perlunya profesionalitas dan pengembangan diri kelompok mereka.

Ini dilihat dari keseriusan mereka membentuk staf yang tugasnya membantu mereka dalam mencari bahan lawakan. Salah satu staf Warkop ini kemudian menjadi pentolan sebuah grup lawak, yaitu Tubagus Dedi Gumelar alias Miing Bagito.

Saat itu Miing mengaku bahwa ia ingin sekali menjadi pelawak, dan kebetulan ia diterima menjadi staf Warkop. Kerjanya selain mengumpulkan bahan lawakan, melakukan survei lokasi (di kota atau daerah sekitar tempat Warkop akan manggung), kalau perlu melakukan pekerjaan pembantu sekalipun seperti menyetrika kostum para personil Warkop. Ini dilakukan Miing dengan serius, karena ia sadar disinilah pembelajaran profesionalitas sebuah kelompok lawak. Miing sempat ikut dalam kaset warkop dan film warkop, sebelum akhirnya membentuk kelompok lawak sendiri bersama Didin (saudaranya) dan Hadi Prabowo alias Unang yang diberi nama Bagito (alias Bagi Roto).


Admin E
»»  READMORE...